NAMA KELOMPOK:
- ARIEF NURDINI / 30408152
- ANGGITA PUSPITASARI / 30408127
- ERLAN GUS HERMAWAN / 30408316
- ERWIN IRIANTO SIAHAAN / 30408318
- GHINA ANGGRAINI / 30408390
- HAMDY
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kehidupan bangsa Indonesia umumnya ditopang oleh pembangunan di segala bidang industri jasa maupun pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi dan hasil pertanian atau yang biasa disebut dengan agroindustri. Semakin berkembangnya industri pangan selain dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat, juga dapat memberikan dampak negatif dari berbagai sektor. Salah satu dampak negatif dengan berkembangnya industri adalah timbul pencemaran lingkungan yang berasal dari limbah industri. Limbah tersebut merusak keseimbangan sumber daya alam dan kelestarian alam.
Industri tepung tapioka atau kanji merupakan salah satu industri pangan yang terdapat di Indonesia. Bahan baku industri ini adalah umbi ketela pohon yang diolah menjadi tepung tapioka. Tepung tapioka merupakan bahan baku untuk keperluan industri makanan, industri tekstil, industri kertas, dan lain-lain. Limbah industri tapioka termasuk limbah organik, karena ditimbulkan sebagai sisa dari pengolahan ketela pohon yang merupakan salah satu bahan organik. Apabila masalah limbah ini tidak ditangani, maka dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
Sebagian besar industri tapioka berlokasi dekat pemukiman berpenduduk padat ataupun di tepi sungai. Lokasi industri di daerah tersebut dapat berakibat fatal bagi lingkungan dan makhluk hidup yang mendiami daerah sekitar. Semakin berkembangnya lingkungan industri maka, perlu dilakukan upaya pengelolaan lingkungan di industri tapioka. Pengelolaan lingkungan ini tidak hanya dilakukan setelah proses produksi selesai. Pengelolaan lingkungan ini diarahkan dengan melakukan perubahan dalam proses produksi. Selain itu, perlu dilakukan pembangunan lokasi pabrik Industri yang strategis dan penuh pertimbangan. Sehingga dapat dilakukan penghematan-penghematan dalam pemakaian sumber daya serta mengurangi beban pencemar yang keluar sebagai hasil dari proses.
Perumusan Masalah
Rencana dalam pembuatan pabrik tepung singkong (kanji) tentunya memiliki suatu permasalahan yang perlu dikembangkan. Permasalahan tersebut menyangkut bagaimana melakukan perencanaan pembangunan pabrik tepung kanji dengan modal sebesar Rp 2.000.000.000 hingga pabrik tersebut beroperasi dan menghasilkan tepung kanji yang siap jual.
Pembatasan Masalah
Perencanaan pembuatan pabrik tepung kanji ini pun dibatasi oleh beberapa hal. Adapun pembatasan dalam masalah ini adalah sebagai berikut:
- Pabrik yang akan dibuat merupakan pabrik tepung kanji.
- Modal rencana pembuatan pabrik adalah Rp. 2.000.000,00.
- Lokasi pembuatan pabrik adalah di kabupaten Sukabumi Selatan.
- Kapasitas produksi pabrik adalah sebesar 5 ton per hari.
Tujuan Penulisan
Pembuatan pabrik tepung kanji ini mempunyai beberapa tujuan. Adapun tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
- Mampu melakukan analisis dan estimasi biaya pembuatan pabrik tepung kanji dengan modal sebesar Rp. 2.000.000.000,00.
- Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang diperlukan dalam pembuatan pabrik tepung kanji.
- Mampu mengimplementasikan analisis dan estimasi biaya ini dalam kehidupan nyata.
PEMBAHASAN
Industri tapioka mulai berkembang sejak tahun 1980-an. Industri pengolahan tapioka ini menggunakan modal sendiri dan sebagian menggunakan modal dari perbankan dan bantuan dari BUMN serta kemitraan. Di Indonesia, industri tepung tapioka memiliki asosiasi, yaitu Assosiasi Tepung Tapioka Indonesia (ATTI) yang berpusat di Jakarta. Keberadaan asosiasi ini belum begitu dirasakan oleh pihak-pihak terkait terutama petani yang tidak dapat menikmati harga singkong sesuai dengan kesepakatan antara pemda, petani dan pengusaha. Sementara pengusaha tidak dapat memperoleh bahan baku secara langsung dari petani. Asosiasi ini diharapkan dapat berperan dalam pengendalian harga pasar tepung tapioka, harga bahan baku serta akses permodalan bagi pengusaha, sehingga industri tapioka dapat berkembang dalam rangka memenuhi permintaan pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.
Tapioka atau kanji atau tepung singkong ini berbahan dasar singkong. Singkong disebut juga ubi kayu atau ketela pohon. Singkong merupakan bahan baku berbagai produk industri, yakni meliputi industri makanan, farmasi, tekstil, dan lain-lain. Dalam industri makanan, pengolahan singkong, dapat digolongkan menjadi tiga yaitu hasil fermentasi singkong, singkong yang dikeringkan, dan tepung singkong atau tepung tapioka.
(Sumber : http://www.iptek.net.id/ind/terapan/images)
Teknologi yang dapat digunakan dalam industri tepung kanji atau tapioka adalah industri tradisional, semi modern, dan full otomate. Industri tradisional adalah industri pengolahan tapioka yang mengandalkan sinar matahari dan produksi tergantung pada musim. Industri semi modern menggunakan mesin pengering (oven) dalam tahap pengeringan. Sedangkan, industri full otomate yaitu industri pengolahan tapioka yang menggunakan mesin dari proses awal sampai produk jadi. Industri tapioka yang menggunakan peralatan full otomate berarti memiliki efisiensi tinggi, karena proses produksi memerlukan tenaga kerja yang sedikit, waktu lebih pendek, serta menghasilkan tapioka yang berkualitas.
Tenaga kerja pada industri tapioka tidak memerlukan keahlian khusus. Jumlah tenaga kerja pun ditentukan oleh kapasitas produksi dan teknologi yang digunakan. Semakin tinggi volume produksi semakin besar jumlah tenaga kerja yang diserap. Tenaga kerja yang dibutuhkan meliputi seluruh proses produksi dari pengupasan sampai pada pengeringan produk. Adapun tahapan proses produksi dari pembuatan tepung tapioka, yaitu sebagai berikut:
- Pengupasan
Pengupasan dilakukan dengan cara manual yang bertujuan untuk memisahkan daging singkong dari kulitnya. Selama pengupasan, dilakukan pula tahap pemilihan singkong yang berkualitas tinggi dari singkong lainnya. Singkong yang kualitasnya rendah tidak diproses menjadi tapioka dan dijadikan sebagai makanan untuk ternak. - Pencucian
Pencucian dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan meremas-remas singkong di dalam bak yang berisi air. Hal ini bertujuan untuk memisahkan kotoran pada singkong. - Pemarutan. Pada tahap pemarutan ini dilakukan cara semi mekanis. Tahap ini maksudnya adalah pemarutan dilakukan dengan digerakkan oleh generator. Pada tahap ini tidak sepenuhnya menggunakan tenaga maksimal manusia.
- Pemerasan
Tahap pemerasan ini dilakukan dengan menggunakan saringan goyang. Dimana setelah dilakukan pemarutan dan dihasilkan bubur singkong, lalu bubur singkong tersebut diletakkan di atas saringan yang digerakkan dengan mesin. Pada saat saringan bergoyang, ditambahkan pula air melalui pipa berlubang. Pati yang dihasilkan ditampung dalam bak pengendapan.
Gambar 2. Mesin Pemerasan
5. Pengendapan. Pati hasil pemerasan diendapkan dalam bak pengendapan selama 4 jam. Air di bagian atas endapan dialirkan dan dibuang, sedangkan endapan diambil dan dikeringkan.
6. Pengeringan. Tahap pengeringan ini memerlukan mesin oven. Sebaiknya tepung tapioka yang dihasilkan mengandung kadar air 15-19%.
Industri pengolahan singkong ini juga memiliki berbagai kendala. Salah satunya adalah masalah ketersediaan bahan baku. Ketersediaan bahan baku sangat penting karena apabila terjadi kelangkaan bahan baku singkong, maka produksi akan macet. Oleh karena itu, kemitraan dengan petani sebagai pemasok bahan baku sangat diperlukan. Disamping untuk menjamin ketersediaan bahan baku, kemitraan ini juga untuk menjamin kualitas bahan baku.
Dalam pembuatan pabrik ini kami memakai jasa kontraktor PT. SENTRA SUCCES. Kami memilih PT ini karena mereka mampu membuat pabrik dengan tata layout yang terbaik dan harganya pun terjangkau untuk pembuatan pabrik singkong ini.
BIAYA OPERASIONAL
No | Asumsi | Satuan | Jumlah/nilai |
1 | Periode proyek | Tahun | 2 |
2 | Ruas tanah | Hektar | 1 |
3 | Hari kerja Per bulan | Hari | 25 |
-Bulan kerja per tahun | Bulan | 12 | |
-Hari kerja tenaga borongan | Hari | 300 | |
4 | Produksi dan harga | – | – |
– Kapasitas maksimum/hari | Ton | 5 | |
-Produksi per bulan | Ton | 125 | |
-Produksi per tahun | Ton | 1500 | |
-Harga tapioka per ton | Ton | 3.800.000,- | |
-Produksi onggok per bulan | Ton | 20 | |
5 | Rendaman per ton bahan baku | – | – |
-Tapioka | % | 25% | |
-Onggok | % | 8% | |
6 | Penggunaan tenaga kerja | – | – |
-Tenaga manajerial | Rp/Orang | – | |
-Tenaga kerja tetap | Rp/Orang | 20 | |
7 | Upah tenaga kerja per hari | – | – |
-Tenaga manajerial | Rp/Orang | – | |
-Tenaga Kerja Tetap | Rp/orang | 30.000 per hari | |
8 | Bahan baku per bulan | Ton | 125 |
9 | Harga bahan baku | Rp/ton | 400.000 |
10 | Discount factor/suku bunga | % | 5% |
A. Singkong
1 kg : Rp. 400,00
12,5 ton : Rp. 5.000.000,- dengan potongan 5 % menjadi Rp. 4.750.000 / hari = Rp. 118.750.000,00/bulan = Rp. 1.425.000.000/tahun.
B. Hari Kerja
Jam 8 s.d 12…. Break……jam 13 s.d 17 (8jam / hari) dengan hari Jum’at sebagai hari libur dan hari kerja Sabtu sampai Kamis. (1 bulan : 25 hari) dengan 7 divisi pekerjaan dengan jumlah operator sebanyak 20 orang.
- Pengupasan = 10 orang
- Pencucian = 3 orang
- Penggilingan = 2 orang (packing)
- Pemerasan = 2 orang (packing)
- Penyaringan = 1 orang
- Penirisan = 1 orang
- Pengeringan = 1 orang (packing) dengan menggunakan oven listrik
Setelah semua proses tersebut dilakukan, maka jadilah tepung tapioca.
C. Gaji : 1 orang : Rp. 750.000,00 / bulan
20 orang : Rp. 15.000.000,00 / bulan = Rp. 180.000.000,00/tahun
D. Energi
Listrik : Rp. 1.500.000 / bulan = Rp. 18.000.000,00 / tahun
Solar : 1 mesin : 20 liter (Rp. 4500/liter)
20 liter : Rp. 90.000,00/hari
1 mesin dengan kapasitas 20 liter : Rp. 90.000,00/hari
1 mesin dengan kapasitas 20 liter : Rp. 2.250.000/bulan
1 mesin dengan kapasitas 20 liter : Rp. 27.000.000/tahun
E. Telepon
Biaya Telepon per bulan : Rp. 1.000.000/bulan
biaya telepon per tahun : Rp. 12.000.000,-
F. Marketing
Promosi menggunakan Brosur : Hanya pada kawasan Bogor
Promosi menggunakan Agen : Daerah Cianjur, Sukabumi
Promosi menggunakan Internet : Sistem Kontrak
Total Promosi : Rp. 1.000.000,-
G. Transportasi
Mobil Truk 2 buah : Rp. 384.000.000,-
Transportasi (untuk bensi dll) : Rp. 300.000.000,- +
Total Transportasi : Rp. 684.000.000,-
H. Perawatan Mesin
Harga Mesin (Mesin ada 3 buah) : Rp. 350.000.000 masa 5 tahun
Perawatan mesin satu minggu : Rp. 300.000 / Minggu
Perawatan mesin satu bulan : Rp. 1.200.000 / Bulan
Perawatan mesin satu tahun : Rp. 14.400.000 / Tahun
Biaya Mesin Genset : Rp.15.000.000
I. Total Biaya Tahunan
Bahan baku : Rp. 1.425.000.000
Gaji : Rp. 180.000.000
Listrik : Rp. 18.000.000
Solar : Rp. 27.000.000
Telepon : Rp. 12.000.000
pembelian mesin : Rp. 350.000.000,-
Perawatan mesin : Rp. 14.400.000
Marketing : Rp. 12.000.000
Biaya Mesin Genset : Rp. 15.000.000 +
Total biaya : Rp. 2.053.400.000
J. Biaya Tanah
Surat Izin (PBB dan Pajak) : Rp. 10.000.000
Harga Tanah (400 meter) : Rp. 100.000.000
Pembangunan (Kontraktor) : Rp. 500.000.000 +
Total Biaya : Rp. 610.000.000
K. Biaya tahunan dan tanah
Biaya tahunan : Rp. 2.053.400.000
Biaya Transportasi : Rp. 684.000.000,-
Biaya Tanah : Rp. 610.000.000 +
Total Biaya : Rp. 3.347.400.000,-
L. Sisa Uang
Besar Modal pinjaman dari Bank : Rp. 2.000.000.000
Tambahan peminjaman modal : Rp. 1.350.000.000
Biaya tahunan dan tanah : Rp. 3.347.400.000 –
Total Sisa Uang : Rp. 2.600.000
PERINCIAN KEUNTUNGAN
Selama 1 hari dapat menghasilkan 5 ton Tepung tapioka, maka selama 1 tahun mampu menghasilkan 1500 ton tepung tapioka. Dimana 1 karung tepung tapioka berisi 50 kg tapioca. Dengan harga 1 kilogram tapioka sebesar Rp. 4000.
1 karung tapioka : Rp. 190.000
100 Karung tapioka : Rp. 190.000.000 / hari
: Rp. 475.000.000 / bulan
: Rp. 5.700.000.000 / Tahun
Onggok 1 karung 50 kg : Rp. 30.000,-
40 karung onggok : Rp. 1.200.000,- / hari
: Rp. 30.000.000,- / bulan
: Rp. 360.000.000,- / tahun
Biaya bersih:
100 karung tapioka (1tahun) : Rp. 5.700.000.000
40 karung onggok (1 tahun) : Rp. 360.000.000 +
Total :Rp. 6.060.000.000
Modal+Bunga 10% : Rp. 1.842.500.000. –
Total : Rp. 4.217.500.000
- Pengembalian modal dilakukan secara 2 tahap, yaitu tahun pertama sebesar 50% dan tahun kedua 50%
Keuntungan:
Total biaya Bersih : Rp. 4.217.500.000
Total biaya tahunan+tanah : Rp. 3.347.400.000 –
Besar Keuntungan Thn 1 : Rp. 870.100.000
Tahun Pertama
No |
Input |
Satuan |
Jumlah |
Harga(per satuan) |
Nilai per bulan |
Nilai per tahun |
1 |
Tenaga kerja |
– |
– |
– |
– |
– |
|
A. Tetap |
Orang/bulan |
20 |
750.000 |
15.000.000 |
180.000.000 |
|
B. Tidak Tetap |
– |
– |
– |
– |
– |
|
Jumlah |
Orang/bulan |
20 |
750.000 |
15.000.000 |
180.000.000 |
2 |
Bahan Baku |
– |
– |
– |
– |
– |
|
A. Singkong |
Ton |
12.5 |
4.750.000 |
118.750.000 |
1.425.000.000 |
|
Jumlah |
Ton |
12.5 |
4.750.000 |
118.750.000 |
1.425.000.000 |
3 |
Biaya overhead |
– |
– |
– |
– |
– |
|
A. Solar |
Liter/hari |
20 |
4.500 |
2.250.000 |
27.000.000 |
|
B. Listrik |
Bulan |
1 |
1.500.000 |
1.500.000 |
18.000.000 |
|
C. Telepon |
Bulan |
1 |
1.000.000 |
1.000.000 |
12.000.000 |
|
Jumlah |
|
22 |
2.504.500 |
4.750.000 |
57.000.000 |
4 |
Transportasi |
– |
– |
– |
– |
– |
|
A. Mobil truck |
Unit |
2 |
384.000.000 |
– |
384.000.000 |
|
B. Bensin |
Liter |
150 |
4500 |
25.000.000 |
300.000.000 |
5 |
Penjualan Output |
Ton per bulan |
125 |
19.000.000 |
475.000.000 |
5.700.000.000 |
|
Perbaikan dan pemeliharaan alat |
Minggu |
1 |
300.000 |
1.200.000 |
14.400.000 |
6 |
Perizinan dan tanah |
Rupiah |
1 |
610.000.000 |
– |
610.000.000
|
7 |
Pembeliaan mesin |
Unit |
4 |
365.000.000 |
– |
365.000.000 |
8 |
Penjualan onggok |
Ton |
2 |
1.200.000 |
30.000.000 |
360.000.000 |
9 |
Marketing |
Rupiah |
1 |
1.000.000 |
1.000.000 |
12.000.000 |
10 |
Pengembalian modal + bunga 10% th 1 |
Rupiah |
1 |
1.842.500.000 |
– |
1.842.500.000 |
Jumlah Total Biaya |
|
|
|
339.300.000
|
870.100.000
|
Keuntungan pada tahun ke-2
Bahan baku : Rp. 1.425.000.000,-
Gaji karyawan : Rp. 180.000.000
Biaya overhead : Rp. 57.000.000
Transportasi : Rp. 300.000.000
Maintenance : Rp. 14.400.000
Perijinan : Rp. 10.000.000
Marketing : Rp. 12.000.000 +
Total : Rp. 1,998,400,000
Pendapatan penjualan tahun ke-2:
Biaya bersih:
100 karung tapioka (1tahun) : Rp. 5.700.000.000
40 karung onggok (1 tahun) : Rp. 360.000.000 +
Total Rp. 6.060.000.000
Total pendapatan : Rp. 6.060.000.000
Rp. 870.100.000 +
Total : Rp. 6.930.100.000
Total pengeluaran : Rp. 1,998,400,000
Rp. 2.026.750.000 +
Rp. 4.025.150.000
Keuntungan : Rp. 6.930.100.000
Rp. 4.025.150.000 –
Rp. 2.904.950.000
Tahun Kedua
No |
Input |
Satuan |
Jumlah |
Harga(per satuan) |
Nilai per bulan |
Nilai per tahun |
1 |
Tenaga kerja |
– |
– |
– |
– |
– |
|
A. Tetap |
Orang/bulan |
20 |
750.000 |
15.000.000 |
180.000.000 |
|
B. Tidak Tetap |
– |
– |
– |
– |
– |
|
Jumlah |
Orang/bulan |
20 |
750.000 |
15.000.000 |
180.000.000 |
2 |
Bahan Baku |
– |
– |
– |
– |
– |
|
A. Singkong |
Ton |
12.5 |
4.750.000 |
118.750.000 |
1.425.000.000 |
|
Jumlah |
Ton |
12.5 |
4.750.000 |
118.750.000 |
1.425.000.000 |
3 |
Biaya overhead |
– |
– |
– |
– |
– |
|
A. Solar |
Liter/hari |
20 |
4.500 |
2.250.000 |
27.000.000 |
|
B. Listrik |
Bulan |
1 |
1.500.000 |
1.500.000 |
18.000.000 |
|
C. Telepon |
Bulan |
1 |
1.000.000 |
1.000.000 |
12.000.000 |
|
Jumlah |
|
22 |
2.504.500 |
4.750.000 |
57.000.000 |
4 |
Transportasi |
– |
– |
– |
– |
– |
|
A. Bensin |
Liter |
150 |
4500 |
25.000.000 |
300.000.000 |
5 |
Penjualan Output |
Ton per bulan |
125 |
19.000.000 |
475.000.000 |
5.700.000.000 |
6 |
Perbaikan dan pemeliharaan alat |
Minggu |
1 |
300.000 |
1.200.000 |
14.400.000 |
7 |
Perizinan |
Rupiah |
1 |
10.000.000 |
– |
10.000.000
|
8 |
Penjualan onggok |
Ton |
2 |
1.200.000 |
30.000.000 |
360.000.000 |
9 |
Marketing |
Rupiah |
1 |
1.000.000 |
1.000.000 |
12.000.000 |
10 |
Pengembalian modal + bunga 10% th 2 |
Rupiah |
1 |
2.026.750.000 |
– |
2.026.750.000 |
11 |
Sisa auang th 1 |
Rupiah |
1 |
870.100.000 |
|
870.100.000 |
Jumlah Total Biaya |
|
|
|
339.300.000
|
2.904.950.000
|
Break Event Point (BEP):
Biaya tetap
1. Bahan baku Rp. 1.425.000.000/tahun
2. Gaji Rp. 180.000.000/tahun
3. Perawatan mesin Rp. 14.400.000/tahun
4. Ijin Rp. 10.000.000 +
Total Rp. 1.629.400.000 / tahun
Biaya variabel
1. Energy Rp. 45.000.000/tahun
2. Transportasi Rp. 300.000.000/tahun
3. Marketing Rp. 1.000.000/tahun +
Total Rp. 346.000.000/ tahun
BEP = FC / (1-VC/P)
Dimana:
FC : Biaya Tetap
P : Harga jual per unit
VC : Biaya Variabel per unit
BEP = FC / (1-VC/P)
= 1.629.400.000 / (1- (364.000.000/5.700.000.000))
= 1.629.400.000 / 0.93614035
= 1.740.550.975,- / tahun
KESIMPULAN
1. Setelah melakukan perhitungan dari berbagai macam referensi baik melalui media informasi maupun langsung kepada orang yang mengerti akan harga bahan baku yang digunakan untuk membuat tepung kanji, yaitu singkong. Dengan menggunakan modal sebesar Rp. 2.000.000.000,00 serta tambahan pinjaman terhaap Bank sebesar Rp. 1.350.000.000 mampu melakukan proses pembuatan sebuah pabrik tepung kanji yang sudah meliputi biaya operasional pabrik selama 1 tahun, seperti tenaga kerja, perbaikan mesin, bahan baku, dll.
2. Pembuatan pabrik tepung kanji ini telah melalui proses perencanaan yang matang, baik dari segi pembuatan maupun dari segi produksi yang dihasilkan. Dengan mempertimbangkan segi ekonomis dalam proses produksinya guna meminimasi pengeluaran biaya operasional. Seperti penggunaan mesin dalam produksinya sehingga meminimasi tenaga kerja, mempertimbangkan hal yang biasanya terjadi seperti pemadaman listrik, telah tersedianya genset guna mengantisipasi terganggunya proses produksi.
3. Proses pembutan pabrik tepung kanji ini telah mempertimbangkan baik dari segi teoritis dalam perhitungannya maupun dari segi kehidupan nyata seperti harga bahan baku maupun peralatannya. Sehingga tidak menutup kemungkinan hasil analisis dan estimasi biaya yang telah dilakukan dalam proses pembuatan pabrik tepung kanji ini dapat diaplikasikan dalam dunia nyata.
No |
Input |
Satuan |
Jumlah |
Harga(per satuan) |
Nilai per bulan |
Nilai per tahun |
1 |
Tenaga kerja |
– |
– |
– |
– |
– |
|
A. Tetap |
Orang/bulan |
20 |
750.000 |
15.000.000 |
180.000.000 |
|
B. Tidak Tetap |
– |
– |
– |
– |
– |
|
Jumlah |
Orang/bulan |
20 |
750.000 |
15.000.000 |
180.000.000 |
2 |
Bahan Baku |
– |
– |
– |
– |
– |
|
A. Singkong |
Ton |
12.5 |
4.750.000 |
118.750.000 |
1.425.000.000 |
|
Jumlah |
Ton |
12.5 |
4.750.000 |
118.750.000 |
1.425.000.000 |
3 |
Biaya overhead |
– |
– |
– |
– |
– |
|
A. Solar |
Liter/hari |
20 |
4.500 |
2.250.000 |
27.000.000 |
|
B. Listrik |
Bulan |
1 |
1.500.000 |
1.500.000 |
18.000.000 |
|
C. Telepon |
Bulan |
1 |
1.000.000 |
1.000.000 |
12.000.000 |
|
Jumlah |
|
22 |
2.504.500 |
4.750.000 |
57.000.000 |
4 |
Transportasi |
– |
– |
– |
– |
– |
|
A. Mobil truck |
Unit |
2 |
384.000.000 |
– |
384.000.000 |
|
B. Bensin |
Liter |
150 |
4500 |
25.000.000 |
300.000.000 |
5 |
Penjualan Output |
Ton per bulan |
125 |
19.000.000 |
475.000.000 |
5.700.000.000 |
|
Perbaikan dan pemeliharaan alat |
Minggu |
1 |
300.000 |
1.200.000 |
14.400.000 |
6 |
Perizinan dan tanah |
Rupiah |
1 |
610.000.000 |
– |
610.000.000
|
7 |
Pembeliaan mesin |
Unit |
4 |
365.000.000 |
– |
365.000.000 |
8 |
Penjualan onggok |
Ton |
2 |
1.200.000 |
30.000.000 |
360.000.000 |
9 |
Marketing |
Rupiah |
1 |
1.000.000 |
1.000.000 |
12.000.000 |
10 |
Pengembalian modal + bunga 10% th 1 |
Rupiah |
1 |
1.842.500.000 |
– |
1.842.500.000 |
Jumlah Total Biaya |
|
|
|
339.300.000
|
870.100.000
|